Jumat, 24 Januari 2014
Selasa, 21 Januari 2014
Kuliah Cari Ilmu VS Cari Gelar
Mungkin perasaan semua kita akan tergelitik
saat membaca judul tulisan di atas. Kita
semua menyadari output dari
pendidikan itu sendiri adalah untuk melahirkan insan cerdas yang berdaya saing.
Cerdas intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Berdaya saing dimaksud
disini adalah saat seseorang mahasiswa lulus memperoleh ijazah dan gelar
kesarjanaannya, Ia mampu untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatinya untuk
kesejahteraan masyarakat dan mampu bersaing dengan keadaan yang ada. Baik
persaingan di dunia kerja maupun menghadapi persaingan sosial lainnya.
Mencermati masalah pendidikan di Indonesia, hal ini telah tertuang dalam asal
31 UUD 1945 yang berbunyi “Setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan”. Pengertian pasal di atas secara umum dapat kita jelaskan bahwa setiap
warga negara Indonesia memiliki kesamaan hak dalam pendidikan,mau dia itu kaya atau
miskin, norma fisiknya atau cacat.
Kesuksesan pendidikan tidak hanya di
ukur dengan tingginya nilai akademik yang diperoleh seorang mahasiswa,
tetapi hal ini harus di dukung dengan
kemampuan non akademik/soft skill
yang juga memadai. Pengembangan soft skill dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan organisasi kampus, PMI, Mapala, dan
lain sebagainya. Dengan adanya pembinaan soft
skill sejak dini diharapkan mahasiswa dapat berinteraksi lebih baik di tengah masyarakat saat ia lulus nanti.
Kembali kepada judul di atas saat ini
banyak kita temui motivasi-motivasi yang unik seorang mahasiswa untuk kuliah mulai
dari karena hanya ingin mengikuti kemauan orang tua, kuliah untuk mencari
pacar/jodoh, mencari ilmu, mencari gelar kesarjanaan hingga untuk mengisi waktu
luang. Motivasi dan orientasi seseorang dalam mengikuti perkuliahan tentunya
akan sebanding dengan output yang
diharapkan. Seseorang yang kuliah hanya untuk mengikuti kemauan orang tuanya tentunya datang
kuliah hanya untuk memperlihatkan bahwa ia ke kampus hanya untuk menyenangkan hati orang tua. Sedangkan bagi orang yang menjadikan
kuliah sebagai ajang mencari pacar/jodoh orientasi mereka cenderung untuk
memikat hati lawan jenis
mereka, berdanda secantik/seganteng mungkin dengan harapan suatu saat
mendapatkan seseorang yang bisa dijadikan pacar/jodoh.
Hal menarik dan bahasan di atas adalah kuliah mencari ilmu VS cari
Gelar. Sebenarnya dua hal ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Tapi manakah yang benar. Apakah kuliah untuk mencari gelar saja atau kuliah
untuk mencari ilmu atau kedua-duanya yakni kuliah untuk mencari ilmu dan tentu
nantinya akan memperoleh gelar kesarjanaan. Kuliah mencari ilmu kecenderungan
orang seperti ini akan banyak mengali materi kuliah yang didapatkan di bangku perkuliahan dengan mencari
informasi-informasi tambahan baik melalui media internet maupun buku, kelompok
ini akan sering berdiskusi guna mendapatkan wawasan lebih dari apa yang
didapatkan dari bangku kuliah. Orang kuliah mencari ilmu biasanya banyak
melakukan eksperimen, mengikuti seminar, dan forum ilmiah lainnya. Orang yang
mencari ilmu sudah bisa dipastikan tipikal orang yang rajin ke kampus mengikuti
perkuliahan dan biasanya orang seperti ini menjadikan apa saja sebagai ladang
ilmu yang positif.
Sementara itu, orang yang kuliah untuk
mencari gelar, biasanya motivasinya tidak lebih baik dari orang yang kuliah
hanya untuk menyenangkan orang tua, kuliah hanya mencari pacar/jodoh, bahkan
kuliah hanya mengisi waktu. Misi dari orang dengan tipikal ini adalah kuliah
dengan mendapatkan nilai yang tidak terlalu jelek/standar. Yang pasti selesai pada waktunya dan memperoleh gelar
kesarjanaan.
Lalu apa yang terbaik??? Tentunya kuliah
mencari ilmu dengan reward memperoleh
gelar kesarjanaan. Dengan mengisi pikiran dan hati mahasiswa dengan ilmu
pengetahuan. Akan lahir generasi-generasi muda yang cerdas yang dapat menguasai
IPTEK serta mengisi hati mereka dengan pengetahuan agama, akan lahir generasi
yang agamais. Diera Teknologi Informasi ini kita tahu pengetahuan adalah modal
dasar untuk meraih kesuksesan. Mari kita gali ilmu pengetahuan sedalam mungkin.
Sebelum terlambat,
sebelum nyawa ingin memisah dari raga. Yang pada akhirnya gelar merupakan reward bagi orang-orang yang memiliki
pengetahuan.
(By : Dunan/FISIPOL)
Sabtu, 11 Januari 2014
AYAT-AYAT AL-QURAN DAN HADITH TENTANG POLITIK
AYAT-AYAT AL-QURAN DAN HADITH
TENTANG POLITIK MELIPUTI:
1) Hukum dari Allah; kekuasaan dan kedaulatan milik Allah s.w.t.
2) Ketaatan kepada pemimpin
3) Musyawwarah dan system pengambilan keputusan
4) Keharusan untuk bersatu padu dan larangan berpecah belah
5) Keharusan untuk berlaku, bersifat adil dan menunaikan keadilan
6) Keharusan berlaku, bersifat amanah dan menunaikan amanah kepada yang berhak
7) Persamaan darjat dan kedudukan sesame muslim
8) Keharusan membela diri dan keluarga
9) Sifat-Sifat Peminpin
10) Pemimpim-Peminpin Yang Menyesatkan
11) Melantik Pemimpin
12) Tanggungjawab Pemimpin
13) Kewajipan Menggunakan Hukum Islam
1.0 Hukum Dari Allah; Kekuasaan Dan Kedaulatan Milik Allah S.W.T.
An-nisa’ : ayat 78
78. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?
An-aam : ayat 62
62. Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaanNya. Dan Dialah Pembuat Perhitungan yang paling cepat
Yasiin : ayat 83
83. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
A’raaf :ayat 4
4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.
36. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
2.0 Taat dan Patuh Kepada Pemimpin
An-Nuur :ayat 48
48. Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang.
(an-nuur).
Posisi manusia menjadi pemimpin, keharusan memilih dan mentaati pemimpin.
كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته، الإمام راع ومسئول عن رعيته، والرجال راع في أهله، ومسئول عن رعيته، والمرأة راعية في مال زوجها، ومسئولة عن رعيتها، والخادم راع في مال سيده، ومسئول عن رعيته، والرجال راع في مال ابيه ومسئول عن رعيته.
(البخارى و مسلم)
Hadis Ibnu Umar r.a. Diriwayatkan daripada Nabi s.a.w berkata: baginda telah bersabda: kamu semua adalah pemimpin dan kamu semua akan bertanggungjawab terhadap apa yang kamu pimpin. Seorang pemerintah adalah pemimpin manusia dan dia akan bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin bagi ahli keluarganya dan dia akan bertanggungjawab terhadap mereka. Manakala seorang isteri adalah pemimpin rumahtangga, suami dan anak-anaknya, dia akan bertanggungjawab terhadap mereka. Seorang hamba adalah penjaga harta tuannya dan dia akan bertanggungjawab terhadap jagaannya. Ingatlah, kamu semua adalah pemimpin dan akan bertanggungjawab terhadap apa yang kamu pimpi
عليك السمع والطاعة في عسرك ويسرك ومنشطك ومكرهك وأثرةٍ عليك (مسلم و النسائي)
Hendaklah kamu mendengar, patuh dan taat (kepada pemimpinmu) dalam masa kesenangan (kemudahan dan kelapangan), dalam kesulitan dan kesempitan, dalam kegiatanmu dan di saat mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan sekalipun keadaan itu merugikan kepentinganmu..
مَن بايع إماما فأعطاه ثمرة قلبه وصفقة يده فليطعه مااستطاع (مسلم)
Barangsiapa membai’at seorang imam (pemimpin) dan telah memberinya buah hatinya dan jabatan tangannya, maka hendaklah dia taat sepenuhnya sedapat mungkin.
السمع والطاعة على المرء فيما أحبّ وكره إلاّ أن يؤمر بمعصية فلا سمع ولا طاعة
Mendengar dan mentaati wajib atas manusia dalam apa-apa yang ia sukai dan juga dalam apa yang tidak disukai, kecuali bila ia disuruh dengan sesuatu yang maksiat, maka tidak boleh didengar dan tidak boleh pula ditaati.
3.0 Permesyuaratan dan sistem mengambil keputusan di Dalam Islam
Al-Imran : ayat 159
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.(al-Imran)
As-Syura :ayat 38
38. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.
(As-Syuura)
أجمعوا له العالمين من المؤمنين واجعلوه شورى بينكم ولا تقضوا فيه برأي واحد
Hendaklah kamu adakan kerapatan dengan orang-orang yang beriman, dan adakan lah permusyawaratan di antara kamu dan janganlah kamu memutuskan dengan fikiran sendiri
(Riwayat Imam Ibn Abdil- Barr)
تشاوروا الفقهاء والعابدين ولا تجعلون برأي خاصة
Hendaklah kamu bermesyuarat dengan ahli fiqh (orang-orang yang mempunyai pengertian tentang agama) dan orang-orang ahli ibadat, dan janganlah kamu putuskan dengan fikiran sendiri
( Riwayat Ath-Thabarani)
إن امتي لا تجتمع على ضلال، فإذا رأيتم إختلافا فعليكم بالسواد الأعظم . (أنس بن مالك)
Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu dalam kesesatan, kerana itu jika terjadi perselisihan maka ikutilah suara terbanyak..
1) Hukum dari Allah; kekuasaan dan kedaulatan milik Allah s.w.t.
2) Ketaatan kepada pemimpin
3) Musyawwarah dan system pengambilan keputusan
4) Keharusan untuk bersatu padu dan larangan berpecah belah
5) Keharusan untuk berlaku, bersifat adil dan menunaikan keadilan
6) Keharusan berlaku, bersifat amanah dan menunaikan amanah kepada yang berhak
7) Persamaan darjat dan kedudukan sesame muslim
8) Keharusan membela diri dan keluarga
9) Sifat-Sifat Peminpin
10) Pemimpim-Peminpin Yang Menyesatkan
11) Melantik Pemimpin
12) Tanggungjawab Pemimpin
13) Kewajipan Menggunakan Hukum Islam
1.0 Hukum Dari Allah; Kekuasaan Dan Kedaulatan Milik Allah S.W.T.
An-nisa’ : ayat 78
78. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?
An-aam : ayat 62
62. Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaanNya. Dan Dialah Pembuat Perhitungan yang paling cepat
Yasiin : ayat 83
83. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
A’raaf :ayat 4
4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.
36. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
2.0 Taat dan Patuh Kepada Pemimpin
An-Nuur :ayat 48
48. Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang.
(an-nuur).
Posisi manusia menjadi pemimpin, keharusan memilih dan mentaati pemimpin.
كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته، الإمام راع ومسئول عن رعيته، والرجال راع في أهله، ومسئول عن رعيته، والمرأة راعية في مال زوجها، ومسئولة عن رعيتها، والخادم راع في مال سيده، ومسئول عن رعيته، والرجال راع في مال ابيه ومسئول عن رعيته.
(البخارى و مسلم)
Hadis Ibnu Umar r.a. Diriwayatkan daripada Nabi s.a.w berkata: baginda telah bersabda: kamu semua adalah pemimpin dan kamu semua akan bertanggungjawab terhadap apa yang kamu pimpin. Seorang pemerintah adalah pemimpin manusia dan dia akan bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin bagi ahli keluarganya dan dia akan bertanggungjawab terhadap mereka. Manakala seorang isteri adalah pemimpin rumahtangga, suami dan anak-anaknya, dia akan bertanggungjawab terhadap mereka. Seorang hamba adalah penjaga harta tuannya dan dia akan bertanggungjawab terhadap jagaannya. Ingatlah, kamu semua adalah pemimpin dan akan bertanggungjawab terhadap apa yang kamu pimpi
عليك السمع والطاعة في عسرك ويسرك ومنشطك ومكرهك وأثرةٍ عليك (مسلم و النسائي)
Hendaklah kamu mendengar, patuh dan taat (kepada pemimpinmu) dalam masa kesenangan (kemudahan dan kelapangan), dalam kesulitan dan kesempitan, dalam kegiatanmu dan di saat mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan sekalipun keadaan itu merugikan kepentinganmu..
مَن بايع إماما فأعطاه ثمرة قلبه وصفقة يده فليطعه مااستطاع (مسلم)
Barangsiapa membai’at seorang imam (pemimpin) dan telah memberinya buah hatinya dan jabatan tangannya, maka hendaklah dia taat sepenuhnya sedapat mungkin.
السمع والطاعة على المرء فيما أحبّ وكره إلاّ أن يؤمر بمعصية فلا سمع ولا طاعة
Mendengar dan mentaati wajib atas manusia dalam apa-apa yang ia sukai dan juga dalam apa yang tidak disukai, kecuali bila ia disuruh dengan sesuatu yang maksiat, maka tidak boleh didengar dan tidak boleh pula ditaati.
3.0 Permesyuaratan dan sistem mengambil keputusan di Dalam Islam
Al-Imran : ayat 159
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.(al-Imran)
As-Syura :ayat 38
38. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.
(As-Syuura)
أجمعوا له العالمين من المؤمنين واجعلوه شورى بينكم ولا تقضوا فيه برأي واحد
Hendaklah kamu adakan kerapatan dengan orang-orang yang beriman, dan adakan lah permusyawaratan di antara kamu dan janganlah kamu memutuskan dengan fikiran sendiri
(Riwayat Imam Ibn Abdil- Barr)
تشاوروا الفقهاء والعابدين ولا تجعلون برأي خاصة
Hendaklah kamu bermesyuarat dengan ahli fiqh (orang-orang yang mempunyai pengertian tentang agama) dan orang-orang ahli ibadat, dan janganlah kamu putuskan dengan fikiran sendiri
( Riwayat Ath-Thabarani)
إن امتي لا تجتمع على ضلال، فإذا رأيتم إختلافا فعليكم بالسواد الأعظم . (أنس بن مالك)
Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu dalam kesesatan, kerana itu jika terjadi perselisihan maka ikutilah suara terbanyak..
4.0 Keharusan untuk bersatu padu dan larangan berpecah belah
Al-Imran : ayat 103
103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
يقوا من سوّه ان يبسط له في رزقه , و أن ينسأله في اثره فليصل رحمه
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata; saya dengar Rasulullah s.a.w bersabda; “ siapa yang ingin rezekinya dibanyakkan (dilapangkan) dan umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan silaturrahim.
قال رسول الله : لا تحاسدوا ولا تناجشوا ولا تباغضوا ولاتدابروا، ولا يبع بعضكم على بيع بعض، وكونوا عباد الله اخوانا، المسلم اخوالمسلم لا يظلمه ولا يخذله ولا يحقره، التقوى ههنا، ويشير الى صدره ثلاث مرّات. بحسب امْرىء من الشر ان يحقر اخاه المسلم، كل المسلم على المسلم حرام دمه وماله وعرضه. (رواه مسلم)
Janganlah kamu semua hasad menghasad, jangan pula kecoh mengecoh, jangan benci membenci, jangan seteru menyeru dan jangan pula setengah dari engkau semua itu menjual atas jualannya orang lain. Dan jadilah hamba Allah sebagai saudara. Seorang muslim itu adalah saudara orang Muslim yang lain. Janganlah ia menganiaya saudaanya, jangan merendahkannya dan jangan menghinanya- enggan memberi pertolongan padanya. Ketaqwaan itu ada di sini- dan beliau menunjuk kea rah dadanya sampai tiga kali. Cukuplah seseorang itu menjadi orang jelek, jikalau ia menghina saudaranya sesame muslim. Setiap orang muslim terhadap orang muslim yang lain itu haram darahnya, hartanya dan kehormatannya..
و عن ابن عمر رضى الله عنهما ان رسول الله (ص) قال: المسلم اخوالمسلم لا يظلمه ولا يسلمه، من كان في حاجة اخيه كان الله في حاجته ، ومن فرّج عن مسلم كربة فرّج الله عنه بها كربة من كرب يوم القيامة، ومن ستر مسلما ستره الله يوم القيامة.
Dari Ibnu Umar r.a bahawasanya Rasulullah s.a.w bersabda; ‘seorang muslim itu adalah saudara orang muslim yang lain, janganlah ia menganiaya saudaranya itu, jangan pula menyerahkannya kepada musuh. Barangsiapa memberikan pertolongan pada hajat saudaranya, maka Allah selalu memberikan pertolongan pada hajat orang itu. Dan barangsiapa yang melapangkan kepada seseorang Muslim akan satu kesusahannya, maka Allah akan melapangkan untuknya satu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutup cela seseorang muslim, maka Allah akan menutup celanya di hari kiamat..
5.0 Keharusan Berlaku, Bersifat Adil Dan Menunaikan Keadilan Keadilan Dalam Memerintah
An- Nisa’ : ayat 58
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(an-Nisa’)
An-Nisa’ : ayat 135
135. Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
(An-Nisa’)
عن عبد الله بن عمر وقال رسول الله (ص) إن المقسطين عند الله على منابر من نور عن يمين الرحمن عزّ وجلّ و كلتا يديه يمين الذين يعدلون في حكمهم واهليهم وماولوا.
Dari Abdullah bin Amr r.a katanya, Rasulullah s.a.w bersabda: ‘ sesungguhnya orang-orang yang adil itu di sisi Allah akan mendapat tempat di atas mimbar-mimbar dari cahaya terletak di sebelah kanan Allah. Iaitu orang-orang yang adil menjalankan hukum, adil kepada keluarganya, dan adil melaksanakan tugas yang diserahkan kepadanya. Katanya: kedua-dua tangan Allah itu dinamakan “yamin”’..
6.0 Keharusan Berlaku, Bersifat Amanah Dan Menunaikan Amanah Kepada Yang Berhak
Baqarah : ayat 283
283. Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Baqarah)
Al-Imran :ayat 75
75. Di antara Ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. (al-Imran)
An-Nisa’ : ayat 2
2. Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. (an-Nisa’)
An- Nisa’ : ayat 58
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (an-Nisa’)
Al-Anfal :ayat 27
27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (al-Anfaal)
Al-Mu’minuun : ayat 8
8. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
(al-Mu’minuun)
وعن ابي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله (ص) قال: آية المنافق ثلاث : اذا حدّث كذب، واذا وعد اخلف، واذا اؤْتمن خان .
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w bersabda; “ tanda orang munafik itu tiga macam, iaitu jikalau berkata dusat, jikalau berjanji mungkiri, dan jikalau diberi amanah lalu khianat..
7.0 Persamaan Darjat Dan Kedudukan Sesama Muslim
Al-Hujurat: ayat 13
13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
8.0 Keharusan Membela Diri Dan Keluarga
At-Tahrim : ayat 6
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
As-Syu’araa’ : ayat 214
214. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
9.0 Sifat-Sifat Pemimpin
Al-Baqarah : ayat 247
247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (al-Baqarah)
An-Nisa’ :ayat 139
139. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.(an-Nisa’)
An-Nisa’ : ayat 141
141. (yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang mukmin). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka berkata: "Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu ?" Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata: "Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang-orang mukmin?" Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu di hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.
(an-Nisa’)
An-Nisa’ : ayat 144
144. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ? (an-Nisa’)
Al-anfaal : ayat 73
73. Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.(al-anfaal)
10.0 Pemimpim-Peminpin Yang Menyesatkan
Al-Maidah : ayat 77
77. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus."
(al-Maaidah)
At-Taubah : ayat 12
12. Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti.(at-Taubah)
At-Taubah: ayat 34
34. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
(at-Taubah)
11.0 Melantik Pemerintah
Al-A’raaf : ayat 142
142. Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan." (al-A’raaf
Al-A’raaf : ayat 150
150. Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu,Dan Musapun melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: "Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim" (al-A’raaf)
12.0 Tanggungjawab Pemimpin
Al-Maaidah : ayat 42
42. Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.
(al-Maaidah)
As-Syuara’ : ayat 215
215. dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (As-Syuara’)
Al-Ahzab : ayat 6
6. Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah). (al-Ahzab)
13.0 Kewajipan Menggunakan Hukum Islam
Al-Baqarah: ayat 213
213. Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.(al-Baqarah)
Al-Maaidah :ayat 44
44. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.(al-Maaidah)
An-nisa’ : ayat 60
60. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.(an-Nisa’)
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu menunaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (memerintahkan kebijaksanaan) di antara kamu supaya menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha melihat. Wahai orang-orang yang beriman Taatilah Allah, taatilah rasul, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka kembalikan kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (Sunnah) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) lagi lebih baik akibatnya “(QS. An-Nisa : 58-59)
(By: Berbagai Sumber/FISIPOL)
Kamis, 09 Januari 2014
Info Kunjungan ke Padang TV
Assalamualaikum Wr.Wb
info penting
Bagi teman2 Fisipol yang mau mengikuti kuliah lapangan dalam rangka
menambah wawasan di dunia TV dapat mengikuti kunjungan ke Padang TV pada
hari Jum'at tanggal 10 Januari 2014 pada pukul 14.00 bertempat di
Padang TV, jalan Padang Sarai Lubuk Buaya. Sebelum kunjungan teman2
diharapkan untuk dapat berkumpul terlebih dahulu di Kampus Fisipol Unes pada pukul 13.30 Wib.
Info lengkap dapat menghubungi saudara Melani (mahasiswa Fisipol semester5) di no hp 081363969222
kegiatan bermanfaat n Gratizzz!!!
Wassalam
Panitia
Selasa, 07 Januari 2014
Strategi Bersaing Menyongsong Komunitas ASEAN 2015
Universitas
Ekasakti (Unes) menyelenggarakan kuliah umum kewirausahaan bertajuk “ Strategi Bersaing Menyongsong
Dibelakukannya Komunitas ASEAN 2015” pada hari Sabtu, 4 Januari 2014 yang
lalu bertempat di Auditorium Kampus Unes Jalan Veteran Dalam Padang. Kuliah
Umum kali ini menghadirkan pembicara Direktur Utama PT. Igasar Padang Desri
Ayunda. Hadir dalam acara ini segenap pimpinan Unes, dosen, karyawan, dan
mahasiswa fakultas di lingkungan Unes.
Wakil Rektor II
Unes, Agus mengatakan bahwa kuliah umum ini dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan soft skill mahasiswa
Unes dalam rangka menyongsong komunitas ASEAN 2015 yang sudah di depan mata. Diera
komunitas ASEAN persaingan semakin terbuka, semisal tenaga kerja dari luar
dapat bekerja di Indonesia, jika ini tidak ditanggulangi dengan pemberian
keterampilan secara dini maka tenaga kerja di Indonesia akan kalah bersaing.
Agus juga menjelaskan salah satu langka preventif yang sedang di giatkan
Manajemen Unes saat ini adalah meningkatkan kemampuan berbahasa bagi mahasiswa
Unes khususnya bahasa Inggris. Unes menyadari bahwa bahasa Inggris merupakan
bahasa internasional untuk itu seluruh mahasiswa dibekali dengan kemampuan
berbahasa yang baik dengan mengikuti kuliah bahasa Inggris dan membuat english club. Selain itu mahasiswa juga
dituntut lulus dengan skor tofel 500. Dengan langkah-langkah demikian
diharapkan mahasiswa Unes mempunyai modal untuk bersaing pada komunitas ASEAN
2015.
Sementara itu, Desri Ayunda dalam kuliah umumnya
menjelaskan bahwa komunitas ASEAN 2015 adalah sebuah
organisasi kawasan yang lebih solid dan maju, membangun kebersamaan untuk satu
tujuan (satu visi, satu identitas, satu komunitas), mendorong terciptanya kekompakan, kesamaan visi satu
tujuan, kesejahteraan bersama, dan saling peduli diantara Negara-Negara di
Kawasan Asia Tenggara. Asas terbentuknya Komunitas ASEAN 2015 sendiri ditopang
oleh tiga pilar utama yaitu:
1. Komunitas Politik dan Keamanan
ASEAN
2. Komunitas Ekonomi ASEAN
3. Komunitas Sosial dan Budaya
ASEAN
Indonesia harus
siap menyongsong komunitas
ASEAN 2015 dengan cara meningkatkan daya saing. Adapun strategi yang dapat
dilakukan adalah dengan pertama, meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. SDM
di Indonesia menurut Desri saat ini sudah cukup bagus tetapi masih lemah dalam
kemampuan berbahasa untuk itu perlu dibekali kemampuan berbahasa yang lebih
baik lagi. Kedua perbaikan infrastruktur, saat ini kita melihat infrastruktur
di negara kita belum memadai. Kita ambil contoh saja di Sumatera Barat
(Padang), banyak jalan-jalan yang masih belum dalam kondisi baik, selain itu
bangunan gedung pendukung perekonomian seperti pasar belum terkelola dengan
baik, hal ini sangat perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Lebih lanjut
Desri juga menjelaskan bahwa peran investor juga sangat besar dalam menyongsong ASEAN Community
ini, karena dengan banyaknya investor lokal maupun luar negeri asing
menginvestasikan modalnya ke Indonesia semakin besar kesempatan banyak
Indonesia untuk mengembangkan perekonomian kearah yang lebih baik. Selain itu
juga diperlukan strategi jitu memanfaatkan
peluang pasar, dan mampu memproduksi barang yang berkualitas dengan biaya yang
rendah. Desri juga memaparkan penduduk
Indonesia dengan penduduk 250 juta jiwa suka tidak suka, siap tidak siap sudah
harus mempersiapkan diri. Bangsa Indonesia harus menyusun langkah strategis
dalam hal ini. Jika tidak ditanggapi dengan serius dikhawatirkan Indonesia
hanya akan menjadi “market” bagi negara ASEAN. Menurut Desri perhatian
pemerintah terhadap ini masih tergolong lemah, selama ini sosialisasi yang
dilakukan sudah cukup banyak mencapai 80 %, tetapi simulasi 20% terhadap
kemungkinan baik buruk bangsa Indonesia dalam menghadapi wacana ini belum ada.
Ini merupakan hal yang penting yang perlu menjadi perhatian berbagai pihak.
Acara dipusatkan
dengan diskusi. Banyak pro dan kontra yang disampaikan mahasiswa terkait dengan
kesiapan Indonesia dalam menyongsong komunitas ASEAN 2015, semisal masih lemahnya
penerapan budaya kearifan lokal di Indonesia, penguasaan informasi teknologi
(IT) yang masih lemah, dan berbagai pandangan lainnya. Acara yang dimoderatori
langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Unes,
Sumartono Mulyo Diharjo ini berlangsung hangat dan penuh antusias dan
mahasiswa. Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam menyongsong komunitas
ASEAN 2015 perlu disiapkan KTP yaitu Kreativitas, Tekad, dan Pengetahuan. (Dunan/Fisipol)
Langganan:
Postingan (Atom)