Universitas
Ekasakti (Unes) menyelenggarakan kuliah umum kewirausahaan bertajuk “ Strategi Bersaing Menyongsong
Dibelakukannya Komunitas ASEAN 2015” pada hari Sabtu, 4 Januari 2014 yang
lalu bertempat di Auditorium Kampus Unes Jalan Veteran Dalam Padang. Kuliah
Umum kali ini menghadirkan pembicara Direktur Utama PT. Igasar Padang Desri
Ayunda. Hadir dalam acara ini segenap pimpinan Unes, dosen, karyawan, dan
mahasiswa fakultas di lingkungan Unes.
Wakil Rektor II
Unes, Agus mengatakan bahwa kuliah umum ini dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan soft skill mahasiswa
Unes dalam rangka menyongsong komunitas ASEAN 2015 yang sudah di depan mata. Diera
komunitas ASEAN persaingan semakin terbuka, semisal tenaga kerja dari luar
dapat bekerja di Indonesia, jika ini tidak ditanggulangi dengan pemberian
keterampilan secara dini maka tenaga kerja di Indonesia akan kalah bersaing.
Agus juga menjelaskan salah satu langka preventif yang sedang di giatkan
Manajemen Unes saat ini adalah meningkatkan kemampuan berbahasa bagi mahasiswa
Unes khususnya bahasa Inggris. Unes menyadari bahwa bahasa Inggris merupakan
bahasa internasional untuk itu seluruh mahasiswa dibekali dengan kemampuan
berbahasa yang baik dengan mengikuti kuliah bahasa Inggris dan membuat english club. Selain itu mahasiswa juga
dituntut lulus dengan skor tofel 500. Dengan langkah-langkah demikian
diharapkan mahasiswa Unes mempunyai modal untuk bersaing pada komunitas ASEAN
2015.
Sementara itu, Desri Ayunda dalam kuliah umumnya
menjelaskan bahwa komunitas ASEAN 2015 adalah sebuah
organisasi kawasan yang lebih solid dan maju, membangun kebersamaan untuk satu
tujuan (satu visi, satu identitas, satu komunitas), mendorong terciptanya kekompakan, kesamaan visi satu
tujuan, kesejahteraan bersama, dan saling peduli diantara Negara-Negara di
Kawasan Asia Tenggara. Asas terbentuknya Komunitas ASEAN 2015 sendiri ditopang
oleh tiga pilar utama yaitu:
1. Komunitas Politik dan Keamanan
ASEAN
2. Komunitas Ekonomi ASEAN
3. Komunitas Sosial dan Budaya
ASEAN
Indonesia harus
siap menyongsong komunitas
ASEAN 2015 dengan cara meningkatkan daya saing. Adapun strategi yang dapat
dilakukan adalah dengan pertama, meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. SDM
di Indonesia menurut Desri saat ini sudah cukup bagus tetapi masih lemah dalam
kemampuan berbahasa untuk itu perlu dibekali kemampuan berbahasa yang lebih
baik lagi. Kedua perbaikan infrastruktur, saat ini kita melihat infrastruktur
di negara kita belum memadai. Kita ambil contoh saja di Sumatera Barat
(Padang), banyak jalan-jalan yang masih belum dalam kondisi baik, selain itu
bangunan gedung pendukung perekonomian seperti pasar belum terkelola dengan
baik, hal ini sangat perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Lebih lanjut
Desri juga menjelaskan bahwa peran investor juga sangat besar dalam menyongsong ASEAN Community
ini, karena dengan banyaknya investor lokal maupun luar negeri asing
menginvestasikan modalnya ke Indonesia semakin besar kesempatan banyak
Indonesia untuk mengembangkan perekonomian kearah yang lebih baik. Selain itu
juga diperlukan strategi jitu memanfaatkan
peluang pasar, dan mampu memproduksi barang yang berkualitas dengan biaya yang
rendah. Desri juga memaparkan penduduk
Indonesia dengan penduduk 250 juta jiwa suka tidak suka, siap tidak siap sudah
harus mempersiapkan diri. Bangsa Indonesia harus menyusun langkah strategis
dalam hal ini. Jika tidak ditanggapi dengan serius dikhawatirkan Indonesia
hanya akan menjadi “market” bagi negara ASEAN. Menurut Desri perhatian
pemerintah terhadap ini masih tergolong lemah, selama ini sosialisasi yang
dilakukan sudah cukup banyak mencapai 80 %, tetapi simulasi 20% terhadap
kemungkinan baik buruk bangsa Indonesia dalam menghadapi wacana ini belum ada.
Ini merupakan hal yang penting yang perlu menjadi perhatian berbagai pihak.
Acara dipusatkan
dengan diskusi. Banyak pro dan kontra yang disampaikan mahasiswa terkait dengan
kesiapan Indonesia dalam menyongsong komunitas ASEAN 2015, semisal masih lemahnya
penerapan budaya kearifan lokal di Indonesia, penguasaan informasi teknologi
(IT) yang masih lemah, dan berbagai pandangan lainnya. Acara yang dimoderatori
langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Unes,
Sumartono Mulyo Diharjo ini berlangsung hangat dan penuh antusias dan
mahasiswa. Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam menyongsong komunitas
ASEAN 2015 perlu disiapkan KTP yaitu Kreativitas, Tekad, dan Pengetahuan. (Dunan/Fisipol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar