Selasa, 07 Januari 2014

Strategi Bersaing Menyongsong Komunitas ASEAN 2015





Universitas Ekasakti (Unes) menyelenggarakan kuliah umum kewirausahaan bertajuk “ Strategi Bersaing Menyongsong Dibelakukannya Komunitas ASEAN 2015” pada hari Sabtu, 4 Januari 2014 yang lalu bertempat di Auditorium Kampus Unes Jalan Veteran Dalam Padang. Kuliah Umum kali ini menghadirkan pembicara Direktur Utama PT. Igasar Padang Desri Ayunda. Hadir dalam acara ini segenap pimpinan Unes, dosen, karyawan, dan mahasiswa fakultas di lingkungan Unes.
Wakil Rektor II Unes, Agus mengatakan bahwa kuliah umum ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan soft skill mahasiswa Unes dalam rangka menyongsong komunitas ASEAN 2015 yang sudah di depan mata. Diera komunitas ASEAN persaingan semakin terbuka, semisal tenaga kerja dari luar dapat bekerja di Indonesia, jika ini tidak ditanggulangi dengan pemberian keterampilan secara dini maka tenaga kerja di Indonesia akan kalah bersaing. Agus juga menjelaskan salah satu langka preventif yang sedang di giatkan Manajemen Unes saat ini adalah meningkatkan kemampuan berbahasa bagi mahasiswa Unes khususnya bahasa Inggris. Unes menyadari bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa internasional untuk itu seluruh mahasiswa dibekali dengan kemampuan berbahasa yang baik dengan mengikuti kuliah bahasa Inggris dan membuat english club. Selain itu mahasiswa juga dituntut lulus dengan skor tofel 500. Dengan langkah-langkah demikian diharapkan mahasiswa Unes mempunyai modal untuk bersaing pada komunitas ASEAN 2015.
Sementara itu, Desri Ayunda dalam kuliah umumnya menjelaskan bahwa komunitas ASEAN 2015 adalah sebuah organisasi kawasan yang lebih solid dan maju, membangun kebersamaan untuk satu tujuan (satu visi, satu identitas, satu komunitas), mendorong terciptanya kekompakan, kesamaan visi satu tujuan, kesejahteraan bersama, dan saling peduli diantara Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara. Asas terbentuknya Komunitas ASEAN 2015 sendiri ditopang oleh tiga pilar utama yaitu:
1. Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN
2. Komunitas Ekonomi ASEAN
3. Komunitas Sosial dan Budaya ASEAN

Indonesia harus siap menyongsong komunitas ASEAN 2015 dengan cara meningkatkan daya saing. Adapun strategi yang dapat dilakukan adalah dengan pertama, meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. SDM di Indonesia menurut Desri saat ini sudah cukup bagus tetapi masih lemah dalam kemampuan berbahasa untuk itu perlu dibekali kemampuan berbahasa yang lebih baik lagi. Kedua perbaikan infrastruktur, saat ini kita melihat infrastruktur di negara kita belum memadai. Kita ambil contoh saja di Sumatera Barat (Padang), banyak jalan-jalan yang masih belum dalam kondisi baik, selain itu bangunan gedung pendukung perekonomian seperti pasar belum terkelola dengan baik, hal ini sangat perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Lebih lanjut Desri juga menjelaskan bahwa peran investor juga sangat besar dalam menyongsong ASEAN Community ini, karena dengan banyaknya investor lokal maupun luar negeri asing menginvestasikan modalnya ke Indonesia semakin besar kesempatan banyak Indonesia untuk mengembangkan perekonomian kearah yang lebih baik. Selain itu juga diperlukan strategi  jitu memanfaatkan peluang pasar, dan mampu memproduksi barang yang berkualitas dengan biaya yang rendah. Desri juga memaparkan  penduduk Indonesia dengan penduduk 250 juta jiwa suka tidak suka, siap tidak siap sudah harus mempersiapkan diri. Bangsa Indonesia harus menyusun langkah strategis dalam hal ini. Jika tidak ditanggapi dengan serius dikhawatirkan Indonesia hanya akan menjadi “market” bagi negara ASEAN. Menurut Desri perhatian pemerintah terhadap ini masih tergolong lemah, selama ini sosialisasi yang dilakukan sudah cukup banyak mencapai 80 %, tetapi simulasi 20% terhadap kemungkinan baik buruk bangsa Indonesia dalam menghadapi wacana ini belum ada. Ini merupakan hal yang penting yang perlu menjadi perhatian berbagai pihak.
Acara dipusatkan dengan diskusi. Banyak pro dan kontra yang disampaikan mahasiswa terkait dengan kesiapan Indonesia dalam menyongsong komunitas ASEAN 2015, semisal masih lemahnya penerapan budaya kearifan lokal di Indonesia, penguasaan informasi teknologi (IT) yang masih lemah, dan berbagai pandangan lainnya. Acara yang dimoderatori langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Unes, Sumartono Mulyo Diharjo ini berlangsung hangat dan penuh antusias dan mahasiswa. Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam menyongsong komunitas ASEAN 2015 perlu disiapkan KTP yaitu Kreativitas, Tekad, dan Pengetahuan. (Dunan/Fisipol)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar