Selasa, 21 Januari 2014

Kuliah Cari Ilmu VS Cari Gelar



 OPINI


Mungkin perasaan semua kita akan tergelitik saat membaca judul  tulisan di atas. Kita semua menyadari output dari pendidikan itu sendiri adalah untuk melahirkan insan cerdas yang berdaya saing. Cerdas intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Berdaya saing dimaksud disini adalah saat seseorang mahasiswa lulus memperoleh ijazah dan gelar kesarjanaannya, Ia mampu untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatinya untuk kesejahteraan masyarakat dan mampu bersaing dengan keadaan yang ada. Baik persaingan di dunia kerja maupun menghadapi persaingan sosial lainnya.
Mencermati masalah pendidikan di  Indonesia, hal ini telah tertuang dalam asal 31 UUD 1945 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Pengertian pasal di atas secara umum dapat kita jelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki kesamaan hak dalam pendidikan,mau dia itu kaya atau miskin, norma fisiknya atau cacat.

Kesuksesan pendidikan tidak hanya di ukur dengan tingginya nilai akademik yang diperoleh seorang mahasiswa, tetapi  hal ini harus di dukung dengan kemampuan non akademik/soft skill
yang juga memadai. Pengembangan soft skill  dapat dilakukan dengan mengikuti  kegiatan organisasi kampus, PMI, Mapala, dan lain sebagainya. Dengan adanya pembinaan soft skill sejak dini diharapkan mahasiswa dapat berinteraksi lebih baik di tengah masyarakat saat ia lulus nanti. 

Kembali kepada judul di atas saat ini banyak kita temui motivasi-motivasi yang unik seorang mahasiswa untuk kuliah mulai dari karena hanya ingin mengikuti kemauan orang tua, kuliah untuk mencari pacar/jodoh, mencari ilmu, mencari gelar kesarjanaan hingga untuk mengisi waktu luang. Motivasi dan orientasi seseorang dalam mengikuti perkuliahan tentunya akan sebanding dengan output yang diharapkan. Seseorang yang kuliah hanya untuk mengikuti kemauan orang tuanya tentunya datang kuliah hanya untuk memperlihatkan bahwa ia ke kampus hanya untuk menyenangkan hati orang tua. Sedangkan bagi orang yang menjadikan kuliah sebagai ajang mencari pacar/jodoh orientasi mereka cenderung untuk memikat hati lawan jenis mereka, berdanda secantik/seganteng mungkin dengan harapan suatu saat mendapatkan seseorang yang bisa dijadikan pacar/jodoh.

Hal menarik dan bahasan di atas adalah kuliah mencari ilmu VS cari Gelar. Sebenarnya dua hal ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Tapi manakah yang benar. Apakah kuliah untuk mencari gelar saja atau kuliah untuk mencari ilmu atau kedua-duanya yakni kuliah untuk mencari ilmu dan tentu nantinya akan memperoleh gelar kesarjanaan. Kuliah mencari ilmu kecenderungan orang seperti ini akan banyak mengali materi kuliah yang didapatkan di bangku perkuliahan dengan mencari informasi-informasi tambahan baik melalui media internet maupun buku, kelompok ini akan sering berdiskusi guna mendapatkan wawasan lebih dari apa yang didapatkan dari bangku kuliah. Orang kuliah mencari ilmu biasanya banyak melakukan eksperimen, mengikuti seminar, dan forum ilmiah lainnya. Orang yang mencari ilmu sudah bisa dipastikan tipikal orang yang rajin ke kampus mengikuti perkuliahan dan biasanya orang seperti ini menjadikan apa saja sebagai ladang ilmu yang positif.

Sementara itu, orang yang kuliah untuk mencari gelar, biasanya motivasinya tidak lebih baik dari orang yang kuliah hanya untuk menyenangkan orang tua, kuliah hanya mencari pacar/jodoh, bahkan kuliah hanya mengisi waktu. Misi dari orang dengan tipikal ini adalah kuliah dengan mendapatkan nilai yang tidak terlalu jelek/standar. Yang pasti  selesai pada waktunya dan memperoleh gelar kesarjanaan.

Lalu apa yang terbaik??? Tentunya kuliah mencari ilmu dengan reward memperoleh gelar kesarjanaan. Dengan mengisi pikiran dan hati mahasiswa dengan ilmu pengetahuan. Akan lahir generasi-generasi muda yang cerdas yang dapat menguasai IPTEK serta mengisi hati mereka dengan pengetahuan agama, akan lahir generasi yang agamais. Diera Teknologi Informasi ini kita tahu pengetahuan adalah modal dasar untuk meraih kesuksesan. Mari kita gali ilmu pengetahuan sedalam mungkin. Sebelum terlambat, sebelum nyawa ingin memisah dari raga. Yang pada akhirnya gelar merupakan reward bagi orang-orang yang memiliki pengetahuan.

(By : Dunan/FISIPOL)

1 komentar: