Mungkin perasaan semua kita akan tergelitik
saat membaca judul tulisan di atas. Kita
semua menyadari output dari
pendidikan itu sendiri adalah untuk melahirkan insan cerdas yang berdaya saing.
Cerdas intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Berdaya saing dimaksud
disini adalah saat seseorang mahasiswa lulus memperoleh ijazah dan gelar
kesarjanaannya, Ia mampu untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatinya untuk
kesejahteraan masyarakat dan mampu bersaing dengan keadaan yang ada. Baik
persaingan di dunia kerja maupun menghadapi persaingan sosial lainnya.
Mencermati masalah pendidikan di Indonesia, hal ini telah tertuang dalam asal
31 UUD 1945 yang berbunyi “Setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan”. Pengertian pasal di atas secara umum dapat kita jelaskan bahwa setiap
warga negara Indonesia memiliki kesamaan hak dalam pendidikan,mau dia itu kaya atau
miskin, norma fisiknya atau cacat.
Kesuksesan pendidikan tidak hanya di
ukur dengan tingginya nilai akademik yang diperoleh seorang mahasiswa,
tetapi hal ini harus di dukung dengan
kemampuan non akademik/soft skill
yang juga memadai. Pengembangan soft skill dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan organisasi kampus, PMI, Mapala, dan
lain sebagainya. Dengan adanya pembinaan soft
skill sejak dini diharapkan mahasiswa dapat berinteraksi lebih baik di tengah masyarakat saat ia lulus nanti.
Kembali kepada judul di atas saat ini
banyak kita temui motivasi-motivasi yang unik seorang mahasiswa untuk kuliah mulai
dari karena hanya ingin mengikuti kemauan orang tua, kuliah untuk mencari
pacar/jodoh, mencari ilmu, mencari gelar kesarjanaan hingga untuk mengisi waktu
luang. Motivasi dan orientasi seseorang dalam mengikuti perkuliahan tentunya
akan sebanding dengan output yang
diharapkan. Seseorang yang kuliah hanya untuk mengikuti kemauan orang tuanya tentunya datang
kuliah hanya untuk memperlihatkan bahwa ia ke kampus hanya untuk menyenangkan hati orang tua. Sedangkan bagi orang yang menjadikan
kuliah sebagai ajang mencari pacar/jodoh orientasi mereka cenderung untuk
memikat hati lawan jenis
mereka, berdanda secantik/seganteng mungkin dengan harapan suatu saat
mendapatkan seseorang yang bisa dijadikan pacar/jodoh.
Hal menarik dan bahasan di atas adalah kuliah mencari ilmu VS cari
Gelar. Sebenarnya dua hal ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Tapi manakah yang benar. Apakah kuliah untuk mencari gelar saja atau kuliah
untuk mencari ilmu atau kedua-duanya yakni kuliah untuk mencari ilmu dan tentu
nantinya akan memperoleh gelar kesarjanaan. Kuliah mencari ilmu kecenderungan
orang seperti ini akan banyak mengali materi kuliah yang didapatkan di bangku perkuliahan dengan mencari
informasi-informasi tambahan baik melalui media internet maupun buku, kelompok
ini akan sering berdiskusi guna mendapatkan wawasan lebih dari apa yang
didapatkan dari bangku kuliah. Orang kuliah mencari ilmu biasanya banyak
melakukan eksperimen, mengikuti seminar, dan forum ilmiah lainnya. Orang yang
mencari ilmu sudah bisa dipastikan tipikal orang yang rajin ke kampus mengikuti
perkuliahan dan biasanya orang seperti ini menjadikan apa saja sebagai ladang
ilmu yang positif.
Sementara itu, orang yang kuliah untuk
mencari gelar, biasanya motivasinya tidak lebih baik dari orang yang kuliah
hanya untuk menyenangkan orang tua, kuliah hanya mencari pacar/jodoh, bahkan
kuliah hanya mengisi waktu. Misi dari orang dengan tipikal ini adalah kuliah
dengan mendapatkan nilai yang tidak terlalu jelek/standar. Yang pasti selesai pada waktunya dan memperoleh gelar
kesarjanaan.
Lalu apa yang terbaik??? Tentunya kuliah
mencari ilmu dengan reward memperoleh
gelar kesarjanaan. Dengan mengisi pikiran dan hati mahasiswa dengan ilmu
pengetahuan. Akan lahir generasi-generasi muda yang cerdas yang dapat menguasai
IPTEK serta mengisi hati mereka dengan pengetahuan agama, akan lahir generasi
yang agamais. Diera Teknologi Informasi ini kita tahu pengetahuan adalah modal
dasar untuk meraih kesuksesan. Mari kita gali ilmu pengetahuan sedalam mungkin.
Sebelum terlambat,
sebelum nyawa ingin memisah dari raga. Yang pada akhirnya gelar merupakan reward bagi orang-orang yang memiliki
pengetahuan.
(By : Dunan/FISIPOL)
nice posting
BalasHapus